Karawang,- Aplikasi informasi lowongan kerja atau infoloker milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang secara mandiri dikembangkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karawang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskominfo Karawang, H. Asep Aang Rahmatullah mengatakan, pihaknya memastikan dalam pembuatan aplikasi infoloker.karawangkab.go.id tidak menggunakan belanja pembuatan aplikasi.
Pembuatan aplikasi dilakukan oleh tenaga programmer yang bekerja sebagai tenaga ahli di Diskominfo. Dijelaskan Aang, para tenaga ahli di Diskominfo merupakan lulusan dari Perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten Karawang.
Ia menerangkan, hingga Rabu, 16 September 2020 pukul 12.00 pagi, jumlah akun pencaker mencapai 13.782 dengan rincian 5.804 akun sudah terverifikasi dan 7.978 akun menunggu untuk terverifikasi. Tingginya minat dan pencaker yang memasukkan lamaran di infoloker membuat sedikit adanya kendala dalam verifikasi.
Meski demikan, Diskominfo dan Disnaker menambah petugas admin untuk proses verifikasi. "Kami harap pencaker memaklumi untuk menunggu hasil verifikasi, karena antrian yang cukup panjang," kata Asep Aang.
Tak hanya itu, jumlah perusahaan yang tergabung di infoloker juga bertambah. Total saat ini ada 9 perusahaan yang tergabung. Kesembilan perusahaan yang kini tergabung yakni PT. Softex Indonesia (Plant Karawang), PT. Summit Adyawinsa Indonesia, PT. Jasa Mandiri Techgraha, PT. Fuji Seat Indonesia, PT. TT Techno Park Indonesia, PT. SIIX EMS Indonesia, PT. Meiwa Kogyo Indonesia, PT. KCF Indonesia, dan PT. NT Piston Ring Indonesia.
Untuk mendukung keamanan, aplikasi Infoloker Karawang sudah mengimplementasikan Security Socket Layer (SSL) yang bertujuan sebagai pengaman pertukaran data yang terjadi melalui jaringan internet. "Seluruh data yang diunggah ke aplikasi infoloker tersimpan di server Pemkab Karawang," ujar Asep Aang.
Kasubag Program dan Pelaporan Disnaker, Soni Luthfirahman juga menjelaskan bahwa sudah 648 pencaker yang akan tes di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans), dengan rincian 542 pelamar bersaing untuk mengisi 250 kuota untuk PT. Softex Indonesia dan 106 pelamar untuk 2 kuota untuk PT Fuji Seat Indonesia.
Soni menuturkan, seleksi pertama diikuti sekitar 150 orang pelamar. Dijelaskannya, PT Softex membutuhkan pekerja laki laki sebanyak 170 orang dan pekerja perempuan 80 orang, yang akan diposisikan sebagai operator.
"150 pendaftar ini merupakan awal di gelombang pertama karena proses test menerapkan disiplin protokol kesehatan Covid-19," jelas Soni.