Karawang, - Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana mengimbau agar masyarakat yang terdampak bencana banjir agar mau dievakuasi ke tempat pengungsian. Hal itu untuk kebaikan, mengingat curah hujan yang tinggi masih mengguyur wilayah Karawang.

"Kami kerahkan petugas untuk menanggulangi bencana. Tadi juga sudah kita bahas kebutuhan logistik untuk wilayah yang terdampak bencana banjir, longsor ataupun angin puting beliung," kata Bupati Cellica, usai menggelar rapat evaluasi penanggulangan bencana di Kantor BPBD Karawang, Kamis (2/1/2020).

Selain ancaman kesehatan, pentingnya warga agar mau ke posko ataupun tempat pegungsian sementara adalah menghindari adanya serangan ular berbisa. Seperti diketahui, sudah ada 15 korban gigitan ular berbisa yang kini mendapatkan perawatan di RSUD Karawang.

"Saya juga sudah intruksikan tim yang bisa menangani ular dari tim BPBD ataupun tim dari pemadam kebakaran. Kalau masuk ke wilayah banjir minimal menggunakan alas kaki untuk mengurangi resiko gigitan ular," ujar Bupati Cellica.

Selain petugas dari BPBD dan tim rescue dari Pemadam Kebakaran, Bupati juga telah mengintruksikan petugas kesehatan dan petugas dari Dinas Sosial untuk keperluan logistik. "Tadi saat rapat juga hadir camat, agar pesan untuk siaga bisa tersampaikan," katanya.

Dari data sementara yang dikeluarkan oleh BPBD Kabupaten Karawang, per 1 Januari 2020, terdapat 7.986 jiwa terdampak dan 2.807 KK dari enam kecamatan yang terendam banjir.

Keenam kecamatan tersebut diantaranya Jatisari, Cilamaya Wetan, Banyusari, Telukjambe Barat, Cikampek dan Purwasari.‎ ‎Menurut Kepala BPBD Kabupaten Karawang, Asep Wahyu Suherman, penyebab bencana banjir di Kabupaten Karawang diakibatkan curah hujan yang tinggi, sehingga mengakibatkan beberapa sungai meluap. (diskominfo)