Karawang,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang berharap investasi di bidang olahan pangan yang menggunakan hasil pertanian lokal masuk ke Kabupaten berjuluk Kota Lumbung Padi. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kab. Karawang Eka Sanatha mengungkapkan, meskipun Karawang tengah menggeliat menjadi salah satu daerah dengan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, sebanyak 70 persen penduduknya masih bergantung pada sektor pertanian. Sementara industri yang masuk ke Karawang kebanyakan sektor manufactur, yang kebanyakan menggunakan bahan baku atau komponen dari luar Karawang, bahkan luar negeri. Di Karawang sendiri, terdapat sekitar 1.500 pabrik dari berbagai sektor industri. Pabrik-pabrik ini tersebar di sejumlah kawasan di Karawang. "Ini PR (pekerjaan rumah) bagi kita bersama," katanya dalam sambutan di Musrenbang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Karawang Tahun 2020 di Hotel Mercure Karawang, Rabu (6/3/2019). Berangkat dari hal itu, katanya, Pemkab Karawang berharap berharap ada investor di bidang pertanian atau olahan pangan masuk ke Karawang. Yakni, investasi besar yang produknya menggunakan bahan baku dari pertanian di Karawang. Menurutnya, hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) yang perlu dipikirkan bersama. "Karawang kaya akan hasil pertanian. Kita berharap ke depan, mungkin ada makanan olahan atau apapun yang dapat mengangkat ekonomi masyarakat Karawang," katanya. Meski belakangan ini investasi di Karawang sedikit melambat, pada 2020 ia berharap investasi masuk ke Karawang kembali stabil. Ia juga meminta para investor yang masuk ke Karawang tak perlu khawatir. "Para investor tidak usah khawatir dengan kebutuhan-kebutuhan investasi, untuk air kita ada SPAM Jatiluhur, telekomunikasi juga tidak sulit," katanya. (diskominfo)