Karawang, Senin, 11 Mei 2020 - Juru bicara (jubir) tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang, dr. Fitra Hergyana menegaskan, dibukanya Jalan Tuparev bukan berarti pengendara bebas mengunakan kedua arah. Karena, pada dasarnya diberlakukan rekayasa lalu lintas dari barat ke timur.
Tak hanya itu, demi menambah kenyamanan para pedagang dan pembeli, lahan parkir di sepanjang jalan tersebut, hingga Pasar Baru Karawang bakalan ditata agar lebih rapih, dan penerapan PSBB bisa efektif dan terukur.
"Rencananya juga bakal ditinjau oleh Kodam III Siliwangi, melihat penerapannya seperti apa. Karena Pasar Baru ditunjuk sebagai pasar percontohan physical distancing di Jawa Barat, dan konsepnya ditiru di pasar-pasar lainnya di Jawa Barat," ujar Fitra Hergyana.
Fitra juga mengatakan, unsur Muspida sudah menggelar rapat di Kodim 0604 Karawang membahas evaluasi pelaksanaan PSBB yang sudah diterapkan selama enam hari di Karawang. Penerapan pasar physical distancing juga harus memperhatikan kebaikkan baik untuk pedagang atau pembeli.
"Kita berencana juga memperbanyak rapid test untuk pemantauan awal penyebaran Covid-19, terutama di pusat keramaian seperti di pasar," kata Fitra.
Dalam rapat tersebut juga tim gugus tugas bersama Muspida membahas percepatan distribusi bantuan bagi masyarakat terdampak, baik itu distribusi sembako, dapur umum atau yang lainnya. "Kita optimis pelaksanaan PSBB ini berjalan maksimal. Karena masyarakat juga sudah mematuhi," ujarnya.
PERKEMBANGAN COVID-19 DI KARAWANG
Sementara itu, untuk perkembangan penyebaran virus corona di Karawang, hingga Senin, 11 Mei 2020, jumlah terkonfirmasi positif dari uji swab test total 17 orang dan yang sembuh 15 orang. Hasil reaktif rapid test total 144 orang (bertambah 9 orang dari hari sebelumnya) dan sudah sembuh sebanyak 90 orang dan meninggal dunia 15 orang.
Meninggal setelah dinyatakan sembuh 1 orang dan masih dalam perawatan ada sebanyak 40 orang. Untuk pasien dalam pengawasan ada 316 orang, selesai atau sembuh 236 orang, masih dalam pengawasan 60 orang dan meninggal dunia 20 orang.
Orang dalam pemantauan berjumlah total 4.413 orang, selesai 2.960 orang, masih dalam pemantauan 1.451 orang dan meninggal dunia 2 orang. Untuk data orang tanpa gejala berjumlah total 643 orang, selesai 371 orang dan masih dalam pemantauan 272 orang.
"Hasil reaktif rapid test belum dikategorikan positif. Pasien harus dilakukan pemeriksaan selanjutnya. Dan final checknya dilakukan swab test untuk mengetahui apakah positif atau tidak," kata Fitra. (Diskominfo)