Karawang,- Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Karawang sosialisasikan Cara Pengelolaan Sampah Organik Menjadi Eco Enzyme melalui siaran langsung Instagram Ngobrol Bareng Pegawai Inspiratif (NGOPI).
Siaran langsung yang mengangkat tema ‘Pengolahan Sampah Organik Menjadi Eco Enzyme’ turut dihadiri oleh Penggiat Huma Eco Enzyme Karawang, Siti Komalaningsih sebagai narasumber.
Eco Enzyme atau biasa disebut garbage enzyme merupakan cairan hasil fermentasi sampah organik yang memiliki berbagai fungsi, termasuk sebagai pembersih lantai, pembersih sayur dan buah, penangkal serangga dan penyubur tanaman.
Cairan tersebut ternyata memiliki manfaat yakni sebagai disinfektan disebabkan oleh kandungan alkohol dan asam asetat yang terdapat dalam cairan tersebut. Kandungan tersebut dihasilkan dari proses metabolisme bakteri yang secara alami terdapat dalam sisa buah dan sayur.
“Eco Enzyme adalah cairan hasil permentasi dari gula, bahan organik dan air. Intinya kita sebenarnya mengolah sampah rumah tangga, semisal di depan ada pohon mangga, dimakan kelelawar dan mangga nya jatuh itu masi bisa dimanfaatkan selama buah itu masi bagus, masi seger dan tidak ada ulatnya,” ujarnya.
Dia beralasan, mengolah sampah menjadi Eco Enzym yakni untuk mencegah terjadinya pemanasan global karena efek rumah kaca. Dengan demikian, sampah tersebut diolah dengan baik agar tidak menyebabkan bau tidak sedap (busuk) dan menghasilkan gas metana (CH4) yang berdampak terhadap hal tersebut.
Menurutnya, Eco Enzyme tersebut memiliki banyak keistimewaan yakni mengandung banyak jenis enzim alami yang berasal dari buah dan sayuran, serta yang dihasilkan oleh mikroba. Oleh karena itu Eco Enzyme memiliki banyak sekali manfaat di bidang kesehatan, pertanian, dan perbaikan kualitas lingkungan.
Cara dan bahan membuat Eco Enzyme, kata dia, dibutuhkan peralatan seperti wadah plastik, timbangan, pisau dan talenan, alat tulis, dan untuk bahan yang dibutuhkan, seperti gula merah, buah dan sayuran, air bersih.
“Sebenarnya kaya sampah an organik seperti botol-botol mineral bisa kita kumpul, ketika ada sahabat kita pecinta lingkungan lainnya yang membutuhkan, banyak yang keliling-keliling mengais ngais bak sampah kita bisa serahkan ke mereka , sampah organiknya bisa kita manfaatkan sebagai Eco Enzym agar bumi kita tetap lestari,”ungkapnya.
Dia mengajak masyarakat untuk mulai mengolah sampah dari rumah masing-masing, serta dapat memilah sampah mana yang bisa berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), seperti sampah anorganik, ketika ada sahabat pecinta ligkungan lainnya yang membutuhkan bisa diserahkan ke mereka, dan sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai Eco Enzyme agar rumah tetap lestari. (diskominfo)