Press Conference, Jum'at 10 April 2020

TIM GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGANAN PENYEBARAN COVID-19 KABUPATEN KARAWANG







Jumat, 10 April 2020
Karawang,– Kabar baik bagi masyarakat Karawang, 4 (empat) orang positif Covid-19 di Kabupaten Karawang telah dinyatakan negatif setelah pemeriksaan swab tes di laboratorium kesehatan Provinsi Jawa Barat. Salah satu dari empat pasien positif yang telah dinyatakan negatif Covid-19 melalui proses swab tes itu adalah Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana.

Juru bicara tim gugus tugas, dr. Fitra Hergyana membenarkan kabar tersebut, namun hingga saat ini, dari satgas ataupun tim gugus tugas belum menerima bukti otentik hasil pemeriksaan laboratorium swab seperti yang tersebar di media.

dr. Fitra menjelaskan, Bupati dan ketiga lainnya melakukan tes pertama tanggal 5 April yang sudah keluar hari ini, Jumat (10/4/2020) dan hasilnya negatif. Lalu, tes kedua tanggal 9 april yang hasilnya baru keluar minggu depan.

“Walaupun saat ini dinyatakan negatif, empat pasien tersebut, termasuk ibu bupati tetap melakukan isolasi. Saat ini, keempatnya masih berada di RSUD Karawang,” ujar dr. Fitra.
Karena, untuk dinyatakan benar-benar sembuh harus melalui proses dua kali swab test dengan hasil negatif.

Sementara, ia mengumumkan adanya penambahan kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Karawang sebanyak 1 (satu) orang pada Jumat, 10 April 2020.

Satu orang terkonfirmasi positif corona diketahui setelah melalui rapid tes. Sehingga menambah daftar jumlah positif Covid-19 di Karawang menjadi 42 orang. Rinciannya, 8 orang diketahui positif setelah melalui proses swab tes dan 34 orang melalui rapid tes. Dari 42 orang tersebut, dua diantaranya meninggal dunia.

Satu pasien tambahan adalah warga yang melakukan test COVID-19 di Jakarta. Namun, kini warga memilih untuk dirawat di Karawang.

Sementara, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) saat ini berjumlah 2.488 orang, selesai pemantauan 1.268 orang dan masih dalam pemantauan sebanyak 1.220 orang. “Untuk PDP total ada 67 orang, selesai pengawasan 35 orang dan masih dalam pengawasan 30 orang, dan meninggal dua orang,” ujar dr. Fitra.

 

Untuk data orang tanpa gejala (OTG) saat ini terdapat 135 orang, selesai pemantauan 5 orang dan masih dipantau sebanyak 130 orang. .
Tren penambahan kasus terkonfirmasi positif dan semakin banyaknya ODP, PDP dan OTG membuat masyarakat harus meningkatkan kewaspadaannya, dengan cara diam di rumah dan menjaga kebersihan lingkungan rumah.


Jika terpaksa melakukan aktivitas di luar ruangan maka diminta untuk melakukan social distancing atau jaga jarak, menggunakan masker dan menjalani pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta rutin mencuci tangan dengan sabun. .
dr. Fitra juga menyayangkan, dalam beberapa waktu terakhir masyarakat Karawang banyak yang keluar rumah untuk nongkrong dan melakukan kegiatan yang tidak penting. .

Sementara, dr. Fitra juga mewanti-wanti kepada masyarakat bahwa jangan ada penolakan terhadap jenazah yang meninggal dunia karena terinfeksi virus corona. Karena, jenazah tidak akan menularkan warga sekitar pemakaman. .
dr. Fitra mengatakan, warga sekitar pemakaman tak berisiko tertular dari jenazah. "Hasil penelitian, virus corona tidak akan hidup, jika inangnya mati, inang tersebut dianalogikan sebagai pasien.. Sehingga apabila pasien corona sudah meninggal, tidak akan menularkan kepada yang lain.

dr. Fitra memastikan prosesi pemulasaran jenazah dilakukan dengan sangat ketat dan sesuai dengan standar WHO. .

Maka demi kebaikan bersama, proses pemandian jenazah dilakukan hanya oleh tim tenaga medis yang khusus, dengan APD lengkap. Setelah itu dilakukan disinfektan dan dibungkus oleh plastik, sehingga tidak menularkan," kata Fitra. .

Ia berharap agar masyarakat tidak bertindak anarkis dengan menolak pemakaman jenazah terinfeksi Covid-19. Jenazah tidak akan menularkan virus jika sudah dimakamkan.


“Bayangkan apabila itu terjadi pada keluarga kita, sudah luka mendalam, jangan tambahkan dengan stigma bisa menularkan, mereka butuh dukungan dan dikuatkan oleh keluarga dan masyarakat,” kata dr. Fitra. (diskominfo)