Karawang,- Enam pemuka agama di Kabupaten Karawang menyatakan sikap menjaga kesatuan bangsa setelah pemilu. Pemuka agama Islam, Kristen Katolik, Protestan, Hindu dan Budha sepakat menolak tindakan anarkis dan melanggar hukum. "Kami berkomitmen mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun golongan. Demi terciptanya persatuan kesatuan bangsa keutuhan NKRI," kata keenam pemuka agama dengan kompak.

Dalam kegiatan ini, Muspida Karawang juga mengajak masyarakat berkomitmen menjaga kondusifitas menghadapi hasil sengketa pemilu. Melalui bingkai halal bihalal dan suasana Idul Fitri, diharapkan segala perselisihan di masyarakat berhenti. "Sejak awal tahapan pemilu, Muspida berkomitmen menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah. Kita harus hilangkan saling ejek, hasut dan ungkapan cebong - kampret. Sebab, pelan-pelan bisa mengakibatkan perang saudara. Serumah saja ribut gara2 cebong - kampret. Buang jauh-jauh perbedaan perselisihan," kata Letkol Infanteri Endang Sumardi, Dandim 0604 Karawang.

 

Senada dengan Dandim, Kepala Kejaksaan Negeri Karawang, Rohayatie mengimbau semua pihak untuk sama-sama menunggu keputusan MK. "Jaga kondusifitas bersama-sama. Dan harus ikhlas terima keputusan dengan lapang dada," kata Rohayatie. Kondusifitas bisa terjaga, jika elemen masyarakat punya komitmen bersama menahan diri dan saling memaafkan. Alhasil Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah Putra tak luput mengajak Tokoh masyarakat, agama, pemuda ikut bertanggung jawab mencegah kerusuhan demi terciptanya kedamaian. Harapan yang sama diungkapkan Ketua DPRD Karawang Toto Suripto. Ia mengingatkan masyarakat untuk kembali kepada Pancasila.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana berharap konduaifitas benar - benar terjadi di Karawang. Caranya, dengan memperbaiki sikap dan perbuatan supaya menjadi pribadi yang lebih baik. Damainya Karawang terlihat. "Karawang diharapkan damai. Saya imbau tunggu keputusan MK. Diharapkan masyarakat berikan contoh dan tauladan yang baik bagi daerah lain," kata Bupati. (diskominfo)