Karawang,- Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementrian Pertanian Sarwo Edhy mengapresiasi Kabupaten Karawang yang konsisten mempertahankan lahan pertanian dan program asuransi pertanian. Sarwo Edhy mengungkapkan, Kabupaten Karawang termasuk daerah yang menjadi incaran sektor industri. Hal ini berpotensi mengancam lahan pertanian teralih fungsi. Namun ia mengapresi langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang yang berkomitmen mempertahankan lahan pertanian. "Tadi Ibu Bupati menyampaikan komitmennya akan mempertahankan lahan pertanian agar tidak dialih-fungsi. Kami sangat apresiasi, sebab produksi beras dari Karawang adalah salah satu penopang kebutuhan nasional," kata Sarwo Edhy dalam acara penyerahan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) dan Kerja Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rizal Djalil di Desa Pamekaran, Kecamatan Banyu Sari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (12/3/2019).
Berangkat dari hal itu, ia mempersilahkan Pemkab Karawang mengajukan bantuan jaringan irigasi yang rusak dan subsidi asuransi pertanian. "Di Kementan ada bantuan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT). Apabila Karawang membutuhkan RJIT atau pembangunan embung untuk mengairi persawahan, silakan ajukan pada kami," katanya. Ia menyebutkan, Karawang merupakan salah satu daerah yang paling tinggi kepeduliannya terhadap pemberian asuransi pertanian. Pada 2018, dari PAGU Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) 29.000 hektare, terealisasi 24.700 hektare. Sementara klaim yang terjadi seluas 385 hektare. "Pemerintah memberi subsidi Rp 144.000 dan petani hanya dibebani Rp 36.000 per hektare. Sejauh ini, respons petani Karawang terhadap program asuransi pertanian cukup baik," katanya. (diskominfo)