Bandung,- Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana memaparkan seluruh program kerja yang telah dilakukan oleh jajaranya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang dalam kegiatan Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Kopdar) bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil serta seluruh Kepala Daerah/ perwakilan Pemkab/Pemkot se-Jabar di Green Forest Cihideung, Senin (4/3) pagi. Bupati Cellica mengatakan, empat tahun lalu Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Karawang menduduki peringkat ke-23 se-Jabar. Namun di tahun-tahun berikutnya, setelah kepemerintahannya fokus menggarap bidang-bidang inti seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur, IPM masyarakat Karawang naik menduduki peringkat ke-14 se-Jabar. “Untuk di wilayah kabupaten, kami menduduki peringkat ke-5. Meski kami akui belum maksimal. Setidaknya itulah upaya dan kerja keras yang sudah kami lakukan bersama sama untuk membuat Karawang jauh lebih baik lagi,” ucap Bupati Cellica. Selanjutnya, Bupati juga memaparkan usaha pemerintah dalam melakukan vokasi di bidang pendidikan, khususnya pendidikan SMK. Dimana telah terjalin kerjasama antara bidang industri dengan sekolah yang berdampak pada kesempatan kerja bagi lulusan SMK. “Di kami, sejak tahun sebelumnya, pemagangan siswa SMK sudah melibatkan pihak industri. Nantinya, para lulusan sekolah tersebut bisa langsung magang bekerja di perusahaan. Ini adalah salah satu cara kami dalam menekan angka pengangguran,” ucap Bupati. Sementara dalam sambutanya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengingatkan kepada seluruh Bupati dan Walikota agar bisa lebih memberikan kenyamanan bagi masyarakatnya. Tugas pemimpin harus sering turun ke masyarakatnya agar bisa menciptakan rasa tentram dan memberi keadilan. “Tidak apa apa menduplikasi program kerja provinsi seperti maghrib mengaji dan subuh berjamaah. Itu salah satu cara kita sebagai pemimpin bisa menemui masyarakat langsung dan mengetahui kondisi di lapangan,” kata Gubernur.
Kedua, lanjut gubernur, tugas pemimpin adalah membawa perubahan. Perubahan itu ada biaya dan pembiayaan tersebut bisa didapat melalui 8 sumber pintu. Gubernur menginginkan setiap pemimpin daerah harus memahami sumber sumber itu. Utamanya, Gubernur ingin daerah yang memiliki dunia industri besar seperti Karawang dan Bekasi bisa memanfaatkan salah satu sumber tersebut melalui dana CSR. “Setiap tahun Bupati harus gerak cepat untuk memberikan informasi permasalahan pendanaan di bidang kerja kepada pihak industri, agar bisa diberikan solusi bersama sama,” ujar Gubernur. (diskominfo)